Rabu, 09 Desember 2015

Empat Nasehat Rasulullah saw. Kepada Abu Dzar Al Ghifari


Dari Rasulullah saw, beliau bersabda kepada Abu Dzar Al Ghifari ra. Sebagai berikut:

“Wahai Abu Dzar, perbaharuilah kapalmu, karena laut itu begitu dalam. Bawalah bekal yang sempurna (cukup), karena perjalanan menuju akhirat itu amat jauh. Peringanlah beban, karena jalan pendakian itu amat melelahkan. Ikhlaslah dalam beramal, karena sesungguhnya Sang Korektor (Peneliti) amat jeli dan teliti.”

“Wahai Abu Dzar, perbaharuilah kapalmu, karena laut itu begitu dalam.” Yakni memperbaiki niat, agar apa yang akan engkau lakukan dan hindari, semua bernilai ibadah, sehingga mendapat pahala dan selamat dari siksa Allah.

Imam Umar bin Khattab Al Faruq mengirim surat kepada Abu Musa Al Asy’ari (semoga Allah meredhai keduanya):

Ketahuilah wahai Abu Musa, bahwa pertolongan Allah terhadap seorang hamba itu tergantung pada niatnya. Barangsiapa niatnya ikhlas, maka Allah menyempurnakan pertolongan kepadanya. Sebaliknya barangsiapa yang kurang dan cacat niatnya, maka pertolongan Allah kepadanya pun sesuai dengan kadar niatnya itu.”

Salim bin Abdullah bin Umar Al Khatthab mengirim surat kepada Umar bin Abdul Aziz ra. :

“Ketahuilah wahai Umar, sesungguhnya pertolongan Allah kepada seorang hamba, sesuai dengan kadar niatnya. Barang siapa yang niatnya tulus, maka pertolongan dari Allah sempurna baginya dan barangsiapa yang niatnya kurang, maka pertolongan dari Allah pun kurang baginya, sesuai dengan kadar niatnya itu.”

Sementara Perjalanan Jauh dimaksud , adalah perjalanan menuju akhirat. Sedang beban muatan adalah beban pertanggung jawaban urusan duniawi. Justru perjalanan menuju akhirat diumpamakan dengan lautan yang dalam, perjalanan yang jauh penuh dengan pendakian yang terjal, karena sama-sama banyak kesulitan dan rintangannya. Ikhlaskanlah amal, karena sesungguhnya Allah Maha Meneliti, yang meneliti secara cermat segala perbuatan baik dan buruk.

Abu Sulaiman Ad Darani berkata: “Keberuntungan besar bagi orang yang tidak melangkah satu langkah pun selama umurnya, selain kepada Allah SWT.” 

Pernyataan ini berdasarkan sabda Nabi saw: ‘Ikhlaslah dalam beramal, maka yang sedikit pun darinya akan mencukupi anda.”

Seorang Penyair mengatakan”

“Bertaubat bagi manusia itu wajib
Namun meninggalkan dosa-dosa lebih wajib
Sabar menghadapi musibah itu berat
Tapi terlepasnya pahala lebih berat
Perubahan setiap zaman memang mengherankan
Tapi kelalaian manusia justru lebih mengherankan
Siapa yang akan datang itu dekat
Namun kematian yang akan menjemput
Jauh lebih dekat.”

Peristiwa-peristiwa yang di bawa dan ditimbulkan seiring dengan perubahan-perubahan zaman sungguh mengherankan. Diriwayatkan dari Anas ra, bahwa suatu hari nabi saw keluar sambil memegang tangan Abu Dzar Al Ghifari, seraya bersabda;

“Wahai Abu Dzar, apakah engkau mengetahui, sesungguhnya di hadapan kita terbentang jalan pendakian yang terjal yang sangat sulit dilalui, di mana tidak akan dapat melakukan pendakian selain oleh orang-orang yang meringankan bebannya.” Seseorang bertanya, “Wahai Rasulullah, apakah aku ini tergolong orang orang yang ringan atau justru memperberat beban?” Beliau bersabda, “Adakah engkau mempunyai makanan hari ini?”. Dia menjawab, “Ya, saya punya”. Rasulullah saw bertanya lagi, “ Apakah engkau juga mempunyai makanan untuk besok?”. “Ya, saya punya”. Rasulullah saw bertanya lagi, “Apakah anda mempunyai makanan untuk besok lusa?”. “Tidak punya”. Lalu Rasulullah saw bersabda, “Andaikan engkau telah mempunyai jatah makanan untuk 3 hari, maka engkau tergolong orang-orang yang berbeban berat.’”

oooooOOOOOOooooo

Dikutip dari Kitab Nashoihul Ibad Karya Syeikh Nawawi bin Umar Al Jawi.


0 comments:

Posting Komentar

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More